Bertempat di pondok pesantren Salafi terpadu darussyifa Al Fitroh perguruan Yaspida alamat kp Renged, Desa Cipetir, kec. Kadudampit, Kab. Sukabumi telah dilaksanakan upacara bendera dengan irup Dandim 0607/kota smi. ( Senin 07/09/2020)
Komandan Kodi
...Bertempat di Makodim 0607 Kota Sukabumi Jl. R.A. Kosasih, Kec. Sukaraja Sukabumi telah dilaksanakan kegiatan Upacara Puncak Peringatan HUT Ke - 77 TNI tahun 2022 tingkat Kodim 0607/kota Sukabumi, diikuti oleh 180 orang ( Rabu,05/10/2022).
...
Bertempat di Makodim 0607/ Kota Sukabumi, Ngaweung Sukaraja, BPBD Kota Sukabumi memfasilitasi helatan pemberdayaan masyarakat dalam Sosialisasi Mitigasi Bencana Alam, (Selasa, 24 /11/ 2020).
Upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya bencana di wilayah kota sukabumi agar risiko dampak nya berkurang terus dipacu oleh BPBD kota Sukabumi. Kepala Staf Kodim 0607/ Kota Sukabumi Mayor Chb. Khoirulloh Amin secara resmi membuka kegiatan ini.
Kegiatan ini di Hadiri langsung oleh Pa Bandya Lat Sop Dam III/ Slw Mayor Inf Afri.S.Ritonga, dan Kepala pelaksana BPBD Kota Sukabumi HR Imran Wardani ,SIP, MSI dan Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Zulkarnain Barhami dan tim KIE bencana
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan individu dalam upaya mengurangi risiko bencana . Dengan peserta dari wilayah Sukabumi Kota Karena pentingnya kesiapsiagaan mulai dari diri sendiri dipraktekkan Golden Time penyelematan dari gempa bumi dan ikutannya seperti longsor. Mulai mengenalkan daerah rawan bencana papan informasi bencana serta alat alat PB sampai dengan praktek tindakan emas yang dilakukan pada saat terjadi bencana biar selamat dari bencana.
Dalam sambutannya Kalak BPBD kota Sukabumi, HR Imran Wardani, menekankan semua orang mempunyai risiko terhadap potensi bencana, sehingga penanganan bencana merupakan urusan semua pihak (everybody’s business). Oleh sebab itu, perlu dilakukan berbagi peran dan tanggung jawab (shared responsibility) dalam peningkatan kesiapsiagaan di semua tingkatan, baik anak, remaja, dan dewasa. Seperti yang telah dilakukan di jepang, untuk menumbuhkan kesadaran kesiapsiagaan. Namun demikian upaya terpadu untuk melakukan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana masih rendah dan belum menjadi budaya sadar bencana.
Hasil survey di Jepang, great Hansin earthquake 1995, korban yang dapat selamat dalam durasi “golden time” disebabkan oleh : (1) kesiapsiagaan diri sendiri sebesar 35%, (2) dukungan anggota keluarga sebesar 31,9%, (3) dukungan teman/tetangga sebesar 28,1%, (4) dukungan orang disekitarnya sebesar 2,60%, (5) dukungan tim sar sebesar 1,70% dan (6) lain-lain sebesar 0,90%.
Sementara itu Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabum, Zulkarnain Barhami, menjelaskan praktek ini sangat urgen untuk dilakukan secara rutin terlebih kita ada even hari kesiapsiagaan bencana berbagi praktek ilmu pengetahuan dan informasi kebencanaan dalam rangka mewujudkan pengurangan risiko bencana serta untuk meminimalisir korban dari bencana yang tidak pernah terduga kapan datangnya sesuai dengan standar pelayanan minimal yang harus dilatihkan. " Pungkasnya. (Pendim 0607).