Bertempat di Lapangan apel Kodim 0607 / Kota Sukabumi Jln. RA Kosasih Kota Sukabumi telah dilaksanakan Apel Gelar Pasukan untuk melancarkan proses vaksinasi di setiap wilayah, Kodim 0607 / Kota Sukabumi menyiagakan anggotanya dengan menerjunkan seban
...Bertempat di Terminal Sukabumi Tipe A, Jl. Lingkar Selatan Sudajaya Hilir Kec. Baros Kota Sukabumi, telah dilaksanakan kegiatan *Apel Gelar Pasukan Operasi "Lilin Lodaya 2023" (Kamis,21 /12/2023).
SUKABUMI -Bukan hanya ormas Islam yang melakukan deklarasi. Kemarin (22/5), Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi bersama beberapa elemen masyarakat di Kota Sukabumi mendeklarasikan kebinekaan dalam semangat Hari Kebangkitan Nasional (HKN) tingkat Kota Sukabumi 2017.
Dalam deklarsi itu, setiap perwakilan organisasi serta para Muspida Kota Sukabumi membubuhi tanda tangannya sebagai komintem dan kebulatan tekad dalam menjaga NKRI, UUD 1945 dan Pancasila serta Bineka tunggal ika.
“Sikap toleransi di Kota Sukabumi sudah bagus. Jangan lupa, kita ini NKRI. Jangan mau dipecah-pecah orang yang enggak jelas. Selama ini, banyak orang-orang yang enggak suka jika Indonesia bersatu dan sejahtera. Jadi, saya ingatkan agar kita harus bersama-sama dan bersatu padu mewujudkan NKRI yang sejahtera dan berkeadilan,” ungkap Walikota Sukabumi, M Muraz kepada Radar Sukabumi usai upacara Hari Kebangkitan Nasional di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Senin (22/5).
Menurut Muraz, di wilayah yang dipimpinnya itu hingga saat ini belum adanya gerakan-gerakan yang mengarah kepada aksi intoleransi antara umat beragama, suku, ras dan budaya. Bahkan menurutnya, jika riakan itu terjadi dapat secepatnya diselesaikan dengan musyawarah yang melibatkan semua pihak.
“Gesekan itu, tidak bisa dihindari tapi bisa diminimalisir. Berkat kompaknya semua pihak di kota kita, dari semua elemen masyarakat serta koordinasi dan komunikasi antar instansi pemerintahan semunya dapat dengan cepat diselesaikan,” terangnya.
Untuk tetap menjaga kondusifitas, jajaran muspida berkomitmen tetap melakukan kordinasi dan melakukan langkah-langkah antisipatif. “Intinya, pemerintah daerah sudah bekerja, tapi tidak harus laporan ke masyarakat. Terpenting aplikasi di lapangan kita laksanakan sehingga Kota Sukabumi selalu kondusif. Ormas-ormas maupun masyarakat juga sudah ikut menjaga toleransi,” akunya.
Selain itu, masih kata Muraz, berbagai upaya dalam memberikan pemahaman nilai-nilai toleransi sejauh ini sudah banyak dilakukan Pemkot Sukabumi melalui lembaga terkait lainnya. Termasuk, melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI), maupun elemen lainnya yang sudah banyak membantu dalam memberikan pemahaman NKRI, UUD 1945, Pancasila, bineka tunggal ika serta nilai-nilai toleransi kepada masyarakat.
“Itu sudah juga dilakukan. Lewat lembaga pendidikan juga sudah dilakukan dan akan terus dilakukan. Sudah banyak upaya yang kami lakukan dan mendorong kalangan generasi muda yang membentuk pemuda lintas agama,” klaimnya.
Muraz berharap, perbedaan dalam agama, suku, bahasa serta ras yang ada di NKRI termasuk di Kota Sukabumi harus dijadikan sebagai berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Jangan sampai kita beda dan tidak sama, itu bisa menjadi masalah. Jangan lupa, NKRI terlahir dari semangat perbedaan itu. Sekarang kita jaga, jangan sampai karena beda perpecahan terjadi,” harapnya.
sumber : radarsukabumi.com